Iklan

Kojimako INA Fanclub

Semua akun fanclub diatas disupport oleh kru SCI48 Base Team.

Translate

Recent Post

Ads 2

Showing posts with label Profil pemain Bola. Show all posts


Andik Vermansyah
Andik vermansyah.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkapAndik Vermansyah
Tanggal lahir23 November 1991 (umur 20)
Tempat lahirJemberIndonesia
Tinggi1.62 m (5 ft 4 in)
Posisi bermainPenyerangGelandang Serang
Informasi klub
Klub saat iniPersebaya Surabaya (IPL)
Nomor10
Karier junior
2007-2008Persebaya U-18
Karier senior*
TahunTimTampil(Gol)
2008-2010Persebaya Surabaya29(2)
2011Persebaya 192717(7)
2011-Persebaya Surabaya (IPL)6(0)
Tim nasional
2012-Indonesia U-213(2)
2011-Indonesia U-234(1)

Andik Vermansyah (lahir 23 November 1991; umur 20 tahun adalah pemain sepak bola asal Jember, Jawa Timur, Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Persebaya 1927.
Peristiwa

Andik adalah satu-satunya pemain indonesia yang berhasil mendapatkan kaus David Beckham saat pertandingan uji coba Indonesia melawan LA Galaxy di stadion Gelora Bung Karno, Beckham mengaku merasa bersalah karena sempat melakukantackling keras kepada Andik yang saat itu berupaya menembus pertahanan LA Galaxy dengan kecepatannya.[rujukan?] Media massa di Portugal menyebut Andik 'Messinya Indonesia'.Andik juga dikabarkan tengah diincar klub Serie A Novara dan klub serie B Reggina.

Profil & Biodata Firman Utina : Pemain Timnas Indonesia

Posted by Unknown
Saturday, 6 August 2011

Profil & Biodata Lengkap pemain Timnas Indonesia * SANG JENDERAL LAPANGAN TENGAH INDONESIA *

Firman Utina (lahir di ManadoSulawesi Utara15 Desember 1981; umur 29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesiayang berposisi sebagai gelandang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Sriwijaya FC di Liga Super Indonesia dan juga mewakili negara dalam Timnas sepak bola Indonesia
Kurnia Meiga Hermansyah Kiper Utama Arema Indonesia


Kurnia Meiga Hermansyah (lahir di JakartaIndonesia7 Mei 1990; umur 21 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Arema Indonesia di Liga Super Indonesia 
Radja Nainggolan

Pencinta sepak bola sebentar lagi bisa menyaksikan salah satu putra keturunan Indonesia berlaga di Liga Serie A Italia. Itu karena Radja Nainggolan baru saja bergabung dengan Cagliari sebagai pemain pinjaman.
Radja adalah gelandang berusia 22 tahun, memiliki ayah berdarah Batak dan ibu berkenegaraan Belgia. Selama ini Radja menjadi warga negara Belgia dan pernah membela Belgia di Piala Kirin lawan Cile pada tahun lalu.Sepak bola Italia sudah dikenalnya sejak 2005 ketika Piacenza menariknya dari klub Belgia, Germinal Beeschot. Kariernya mulai bersinar pada musim 2008-09, di mana ia tampil sebanyak 38 kali dan mencetak tiga gol di Serie B.

Radja memang sempat menjadi buah bibir di Liga Italia saat dikabarkan akan diboyong oleh AS Roma. Namun Cagliari rupanya yang mendapatkan gelandang berusia 22 tahun ini dalam bagian pertukaran dengan Mikhail Sivakov.
Cagliari telah resmi meminjamnya hingga akhir musim namun punya opsi untuk mempermanenkan kontraknya. Radja pun mengaku senang dengan kesepakatan ini dan berharap bisa bermain baik di klub Seri A ini.
“Saya datang ke Cagliari dengan rasa antusias. Target saya ada bertumbuh dan berkembang di Seri A,” ungkap Radja Nainggolan yang lahir di Antwerp, Belgia   seperti dilansir Goal.
“Saya dapat bermain di segala posisi di lapangan tengah. Saya merasa lebih baik di sisi kiri, tapi saya berharap bisa mendapatkan tempat di dalam tim ini,” harapnya .

Radja Nainggolan
Radja Nainggolan

Radja Nainggolan lahir di Antwerpen, Belgia, 4 Mei 1988 (umur 22 tahun). Radja Nainggolan adalah kembar dampit dengan saudara bernama Riana dan putra dari pasangan Marius Nainggolan dan Lizi Bogaerd, seorang Belgia.

Marianus mengenalkan Radja dan saudara kembarnya, Riana kepada sepakbola. Sejak 4 tahun, Radja dan Riana selalu diajak nonton dan bermain sepakbola oleh Marianus di Antwerpen, Belgia.
Sayangnya, sejak usia 6, kedua saudara kembar ini harus berpisah dengan sang ayah. Marianus kembali ke Bali, Indonesia, untuk meneruskan kembali usahanya. Ya, pria berdarah Batak ini memang menjadi pengusaha di Pulau Dewata itu.
Setelah Marianus kembali ke Indonesia, Radja mendapat dorongan dari ibunya Lizi Bogaerd dalam menggeluti sepakbola. Sejak medio 2005, Radja ditarik dari klub Belgia, Germinal Beeschot ke Piacenza, Italia. Di klub Serie B ini, karir Radja mulai bersinar. Gelandang berusia 22 ini telah mencetak empat gol dari 41 penampilan.
Di Piacenza pula, Radja kembali dipertemukan dengan ayahnya. Momen itu terjadi pada akhir 2007. “Setelah 13 tahun, akhirnya kami bisa bertemu kembali. Papa datang dari Bali ke Italia menemui saya dan Riana,“ kata Radja. Sementara itu, Riana Nainggolan juga bermain sepakbola. Sampai sekarang ia masih aktif di klub sepakbola wanita Belgia, Kontich. Klub ini berkiprah di kompetisi nasional Belgia.
Biodata sang Bintang RUBEN WARBANARAN




Nama Lengkap : Ruben Wuarbanaran
Tempat Tanggal Lahir : Wijhe, 15 August 1990
Status : The fourth child of eight siblings.
Tinggi : 187 cm
Berat : 75 kg
Ayah : Nikodemus Wuarbanaran, from Maluku
Ibu: Greetje, from Netherlands
Position : Defender / Midfielder
Current Club : FC Den Bosch



Pemain asal Belanda ini yang sekarang bermain di tim terkenal Belanda bernama Fc Den Bosch mengikuti seleksi Timnas di lapangan senayan C , dan sekarang Ruben ini telah masuk daftar pemain yang akan memperkuati Timnas Garuda . Pemain ini belum lumayan terkenal di Indonesia karena bakat dan profesinya yang cenderung masih gagap di kancah internasional , tetapi kita lihat saja aksinya Ruben Warbanaran pemain keturunan Indonesia 2012 nanti di Pra Oliempiade.
SOCCER - Tatapan masa depannya ada di London. Lolos seleksi dari sekitar 400 calon pesepak bola berusia 18-24 tahun, dan menjadi satu-satunya pesepak bola Indonesia yang lolos program yang diberi nama The Chance Indonesia, jelas merupakan prestasi yang membanggakan bagi Muhamad Guntur Triaji.
Namun, itu baru langkah awal bagi putra Lampung berusia 17 tahun itu. Sebagai pemenang, selama dua minggu di bulan Januari 2011 ini, Guntur akan mewakili Indonesia untuk mengikuti seleksi inti bersama 100 pemenang program serupa dari 42 negara lainnya guna memperebutkan kesempatan berlatih selama setahun di Nike Academy, di Inggris. Program belajar di akademi tersebut tentu saja berkelas dunia karena didukung oleh Liga Primer Inggris.

”Persiapan latihan dan fisik sih sudah hampir 100 persen, tinggal privat bahasa Inggris yang perlu terus ditingkatkan,” ujar Guntur yang terus digenjot pelatih Bambang Warsito di SMA Atlet Ragunan.
Putra Lampung itu mendapatkan gojlokan fisik sekaligus kecepatannya agar biasa bersaing dengan calon-calon dari negara lain. Latihan fisik itu dilakukan antara 30 dan 45 menit. ”Saya juga terus dilatih penguasaan bola,” kata Guntur yang merasakan kini otot-ototnya semakin berisi.
Perjalanan ke Inggris nanti adalah perjalanan ke luar negeri pertama bagi Guntur yang mengidolakan bintang Arsenal, Cesc Fabregas. Persiapan untuk menghadapi iklim yang dingin pun dilakukan Guntur. ”Dari sekarang sudah dibiasakan makan daging. Terus di sana juga nasi kan susah, jadi ngebiasain makan kentang,” ungkap Guntur yang kini memiliki berat 63 kg dengan tinggi 170 sentimeter.



Sayangnya, di sekolah Ragunan Guntur tidak dikondisikan mendengar perintah dalam bahasa Inggris sehingga dia memang harus khusus belajar bahasa internasional itu. Kemampuan bahasa Inggris adalah salah satu bekal penting Guntur agar bisa memahami apa yang diminta, diperintahkan, atau ditanyakan Pelatih Arsenal Arsene Wenger dan timnya.

Posisi bermain Guntur sebagai gelandang membuat Guntur mempunyai banyak kesamaan dengan gelandang bertahan tim nasional Ahmad Bustomi. Mendengar tentang Guntur, Bustomi pun menyampaikan selamat sekaligus berpesan agar putra Indonesia itu percaya diri, tidak minder dalam menghadapi tes di Inggris, serta mengerahkan segenap kemampuan untuk meyakinkan pelatih yang akan menyeleksinya.
Bustomi, yang juga pernah mengalami pelatihan di Belanda, mengungkapkan, kunci setiap pemain bola adalah sama, yaitu otot, mental, dan otak. Kemampuan di ketiga aspek itu pula yang harus ditunjukkan Guntur di depan Pelatih Arsenal Arsene Wenger.

by : Soccer of Republic Indonesia
Di Dunia yang modern ini semua kegiatan serba memakai otak begitu pula sepak Bola tidak bisa dimainkan dengan hanya mengandalkan Skill , speed , akurasi bahkan Power hanya Otak , lihat pemain kelas di Indonesia hampir seluruhnya selalu berhenti di saat sekolah - sekolah , seperti Yongki A , dan Andik Firmansyah lebih diutamakan sepak bola dari pada belajarnya , dilihat dari absen kedua pemain ini disekolah sangat banyak alpha . karena lebih fokus di sepak bola dari pada sekolah , dan sekarang kini hadir Pelatih asal Austria Alfred Reidl sangat tepat di pilih oleh Timnas , pelatih yang pernah saat muda ini bermain di Timnas Austria , merakit pemain Indonesia menjadi mengandalkan otak dan kerja sama . semoga dengan bekal yang dimiliki Alfred Riedl para Pemain di Indonesia bisa berkembang lebih baik .

Ini dia Foto ALFRED RIEDL berserta pagenya di facebook

Okto Masuk dalam 10 Top pemain layak Eropa

Posted by Unknown
Saturday, 8 January 2011


Sebagai benua terbesar yang punya jumlah penduduk paling banyak pula, Asia tentu menyimpan bakat-bakat sepakbola yang hebat. ESPN soccernet mencoba untuk memprediksi siapa saja yang bisa bersinar atau setidaknya cukup bagus untuk main di Liga Eropa. Ada satu orang Indonesia di dalam daftar.


 Dong Fangzhuo (Shandon/China)
Midfielder ini tampil luar biasa di Piala Asia Timur tahun lalu. Termasuk
saat ia mencetak gol ke gawang Korea Selatan yang menghadirkan kemenangan pertama bagi China atas Taeguk Warrior. Klub-klub di Korea dan Jepang mencoba untuk menariknya tapi tak sanggup dengan harganya. Mungkin sudah saatnya untuk klub Eropa ‘ikut campur.’



 Ismail Matar (Al Wahda/UEA)
Pemain ini adalah harapan dari kawasan teluk. Ia adalah pemenang bola emas di World Youth Championship tahun 2003. Sebenarnya ia sangat pantas main di Eropa. Namun klubnya yang kaya mampu menahannya untuk tidak pergi ke mana-mana. Ia kemudian juga menjadi bintang di Piala Teluk 2007 sekaligus membantu UAE untuk menjadi juara pertama kalinya. Berkat jasanya itu ia mendapat hadiah dua ekor unta. Ismail Matar pantas mendapat alat transportasi yang lebih bagus dari unta!


Koo Ja Cheol (Jeju United/Korea Selatan)
Ia sempat dihubungkan dengan Blackburn Rovers awal tahun ini. Klub Swiss Young Boys of Berne juga tertarik padanya namun tak sanggup membayar. Anehnya Koo bukanlah pilihan reguler di timnas Korsel walau ia terpilih menjadi pemian tengah terbaik K-League musim lalu. Mampu mengamankan bola dan siap melepaskan umpan kapan saja. Eksekusi bola matinya juga mantap. Banyak yang percara kepindahannya ke Eropa hanya masalah waktu.


 
Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United/Thailand)
Asia Tenggara tak punya sejarah kuat memiliki kiper yang kuat. Namun
pemain berusia 19 tahun ini memperlihatkan kalau ia bisa memenuhi
kulaifikasi untuk menjadi kiper hebat. Absennya ia di Piala AFF sangat
disayangkan oleh fans Thailand. Seorang pemandu bakat Inggris telah
merekomendasikannya pada Manchester United. Menarik untuk ditunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.



Yasser Al Qahtani (Al Hilal/Arab Saudi)
Ia layak menjadi bintang yang paling terang di kawasan teluk.’The Sniper’ tak pernah mencoba peruntungannya di Eropa. Jika ia mampu mengasah mentalnya untuk siap main di level tertinggi, karirnya akan melesat. Walau usianya sudah 28 tahun, ia masih gesit dan bagus dalam duel udara.



Oktovianus Maniani (Sriwijaya/Indonesia) :D
Sayap mungil Sriwijaya ini mencuri perhatian saat tampil di Piala AFF
2010. Ia berjasa besar membawa Indonesia lolos ke partai final. Ia sangat cepat dan usianya baru 20 tahun. Octo disebut sebagai ‘Ryan Giggs-nya Indonesia’ diharapkan bisa terus konsisten dan mampu mengasah umpan silangnya.



Karim Ansarifard (Saipa/Iran)Karim adalah penerus kejayaan Ali Daei sebagai nyawa timnas Iran. Dan
sang lengenda sendirilah yang memberikan kesempatan bagi Karim untuk menjadi pilihan utama di Saipa di tahun 2007. Dua tahun kemudian ia sudah main untuk timnas. Borussia Dortmund sudah menyatakan ketertarikannya namun belum ada yang pasti.


Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse/Jepang)
Sang playmaker sedang dikejar-kejar Nagoya Grampuss. Namun pemain berusai
26 tahun ini tak mau tanggung-tanggung. Rookie of the year J-League tahun
2006 ini ingin menjelajah Eropa.


Alexander Geynrikh (Pahktakor/Uzbekistan)
Ia adalah mesin gol di kawasan Asia Tengah. Kepalanya terkenal sering
menghadirkan kekacauan di kotak penalti lawan. Dua tim di Moscow, Torpedo dan CSKA, tertarik untuk memiliki Geynrikh. Kini ia siap main di Eropa atau setidaknya di Rusia.


Firas Al-Khatib (Al Qadsia/Suriah)Suriah bukanlah negara elit untuk urusan sepakbola. Namun Al-Khatib
pantas untuk muncul ke permukaan. Kini ia main untuk salah satu klub
terbesar teluk, Al Qadsia Kuwait. Ia sangat jeli mencari posisi dan
diramalkan akan menjadi salah satu bintang di benua Asia.

Tak heran jika Okto layak bermain di Liga Eropa, karena ia bermain dengan sangat percaya diri dan kontrol bolanya sangat bagus. Oktomaniani termasuk pemain Masa Depan Timnas Indonesia.

10 Striker terbaik sepanjang masa

Posted by Unknown
Friday, 7 January 2011
10. Roberto BaggioSayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan “The Divine Ponytail” karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali – bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993.

Brescia-Roberto-Baggio

9. Alessandro Del Piero
Juventus forever, per sempre, selamanya! Itulah si Pinturicchio yang sudah lima kali scudetto bersama Bianconeri dan menjadi ikon klubnya dengan 500 penampilan lebih. Sama halnya dengan Batigol, ia pun menolak keluar dari klubnya yang degradasi pada 2006 akibat kasus Calciopoli. Titel U-21 Eropa pada 1994 dan 1996 disandangnya, ditambah lagi gelar juara Piala Dunia 2006. Loyalitas adalah emas!


8. Marco van Basten
Torehan 218 gol dari 280 penampilan bersama Ajax dan AC Milan bukan prestasi yang mudah diraih. Ia juga mengoleksi hat-trick gelar pada 1992 – Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Eropa, dan Pemain Terbaik Dunia. Marco van Basten menjadi pemain yang sukses mengikuti jejak Johan Cruyff, sekaligus memimpin Belanda juara Eropa untuk pertama kalinya pada 1988. Bersama AC Milan, ia meraih Piala Eropa pada 1989 dan 1990. Sayangnya, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun lebih dini. Meski demikian, Van Basten tetap berkiprah dalam dunia sepakbola. Ia melatih timnas Belanda pada 2004-08 dan kini mengasuh Ajax.

7. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo ‘mengejek’ gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA – semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan 8 gol, dan dua di antaranya dicetak di final melawan Jerman.


6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari “Busby Babes” yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semifinal melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.

5. Alfredo Di StefanoKetika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia selalu dikenang ketika menciptakan hattrick saat Real Madrid membantai Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.
4. Ferenc Puskas
Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk “Mighty Magyars” melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.
3. Eusebio (Eusebio da Silva Ferreira)
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai “Pele versi Eropa” – dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.
2. Johan Cruyff
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.

1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)
Pada usia 17 tahun, Pele (foto) memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Butuh penjelasan apa lagi?






SUMBER :  divine.permformance untuk Soccer of republic Indonesia
Kegagalan Nurdin Halid menjadi anggota Executive Comittee AFC sebenarnya sudah bisa diprediksi. Hanya karena kengototan sajalah ia kemudian tetap maju mencalonkan diri.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Nurdin Halid yang juga Ketua Umum PSSI tidak berhasil meraih suara yang cukup untuk bisa duduk mewakili ASEAN di kursi Exco AFC.

Menurut mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI Tondo Widodo, kekalahan Nurdin Halid tersebut sudah dapat ditebak. Masalahnya, menurut catatan Tondo, Nurdin Halid bahkan sudah kalah di level Asia Tenggara.

"Awalnya kan pencalonan bertahap, nah di tingkat ASEAN saja sudah tidak tercalonkan," terang Tondo saat dihubungi detikSport.

"Eh kemudian Nurdin disuruh mewakili Indonesia, disuruh fight di tingkat Asia. Di AFF saja nggak terpilih gimana di Asia," cetusnya.

Jika memang sudah peta kekuatan sudah terbaca sebelumnya, kenapa Nurdin Halid tetap ngotot maju? "Lho sampeyan baru tahu dia ngototan?" tukas Tondo balik bertanya.

"Dia akan pakai cara apa pun untuk sampai ke tujuannya. Untung itu di luar negeri, kalau di Indonesia dia bisa macam-macam," paparnya di ujung sambungan telepon.

Dengan kegagalan Nurdin Halid tersebut Indonesia pun tidak lagi memunyai wakil di Exco AFC yang salah satu keuntungannya adalah memiliki andil dalam menentukan keputusan-keputusan AFC.

Kegagalan tersebut, imbuh Tondo, juga menjadi gambaran bagaimana citra Nurdin dan PSSI. "Itu menunjukkan sendiri gimana kredibilitasnya di internasional. Itu kan posisi prestise, untuk pribadi yg menempati dan negaranya," lugas Tondo.

Kiper Indonesia terbaik di ASIA 1986

Posted by Unknown
Sunday, 2 January 2011



Ronny Pasla kiper Indonesia (PSSI) legendaris kelahiran Medan, 15 April 1947. Dia berkiprah sebagai kiper tim nasional Indonesia tahun 1966 sampai 1985. Peraih Piagam dan Medali Emas dari PSSI (1968), Atlet Terbaik Nasional (1972) dan Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974), itu memulai karir sepak bolanya dari Medan.
Kiper


Setelah pensiun dari dunia sepak bola pada usia 40 tahun di Indonesia Muda (IM), Jakarta, Ronny lebih banyak menggumuli olahraga tennis lapangan sebagai pelatih. Bahkan dia memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrom Tennis School di Jakarta.
dari : Zona Pencarian web .

Selama karir sebagai kiper tentu banyak pengalaman Ronny yang amat berkesan. Salah satu di antaranya, tatkala Timnas Brazil yang diperkuat pesepak bola legendaris Pele, tur ke Asia termasuk Indonesia pada 1972. Dalam laga Timnas Indonesia dan Brazil itu Ronny berhasil menahan eksekusi penalti Pele, kendati Indonesia akhirnya kalah 1-2.

Atas prestasinya yang gemilang sebagai kipper PSMS, Ronny berdarah Manado yang dijuluki Macan Tutul bertinggi badan 183 cm itu mendapat penghargaan sebagai Warga Utama Kota Medan (1967). Kiprahnya di sepakbola dan Timnas PSSI sebagai kiper andalan sejak 1966 hingga pensiun 1985 dalam usia 38 tahun dianugerahi Piagam dan Medali Emas dari PSSI (1968), Atlet Terbaik Nasional (1972), Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974).

Kiprahnya sebagai penjaga gawang andalan Tim Nasional Indonesia (PSSI) juga meraih prestasi sebagai Juara Piala Agakhan di Bangladesh (1967), Juara Merdeka Games (1967), Peringkat III Saigon Cup (1970) dan Juara Pesta Sukan Singapura (1972).

Sebenarnya, Ronny lebih awal meminati olahraga tennis sampai sempat meraih juara pada Kejuaraan Tenis Nasional Tingkat Junior di Malang, 1967. Namun ayahnya, Felix Pasla menyarankannya ke sepakbola. Jadilah dia andalan di klub Dinamo, Medan, Bintang Utara, Medan dan PSMS Medan. Kemudian hijrah ke Persija Jakarta dan Indonesia Muda, Jakarta. Selama berkiprah di PSMS, Ronny dan rakan-rekannya meraih prestasi sebagai Juara Piala Suratin (1967) dan Juara Nasional (1967).

Cristian Gonzales TOP SKOR AFF CUP Sementara

Posted by Unknown
Wednesday, 22 December 2010
Cristian Gonzalez berpeluang menjadi top scorer AFF CUP 2010 setelah di dua laga semifinal terakhir mencetak masing-masing satu gol. Sampai berakhirnya laga semi final Cristian Gonzalez berhasil mencetak empat gol unggul dua gol dari para pencetak gol lainnya. Sementara 13 pemain mencatatkan diri mencetak dua gol, masing-masing lima dari Indonesia, tiga dari Malaysia, dua Vietnam dan Thailand, Filipina , Singapura si wakili oleh satu pemain., Jika misalnya Eloco ( Si Gila ) dapat menjebol gawang kembali maka kemungkinan besar Top Skor akan diraih oleh ELOCO , Gonzales pemain asal Uruguay adalah pemain pertama di awal karir pertama dan ajang pertama berhasil membukukan Top Skor Dilihat 4 kali TOP SKOR LIGA INDONESIA . Sungguh pemain Sepak bola yang masih Kreatif sampai saat ini walau umurnya sudah 34 tahun .

Satu lagi Pemain Naturalasi berhasrat bermain untuk Timnas

Posted by Unknown
Tuesday, 21 December 2010

Ternyata ada satu pemain keturunan Indonesia di Belanda yang sepertinya layak dicoba untuk diproyeksikan masuk dalam skuad Timnas Mera Putih. Pemain itu masih muda belia.

Adalah Oliver Rifai, remaja berusia 17 tahun ini sejak tahun 2008 bermain untuk klub Belanda AZ Alkmaar diposisi gelandang. Ia merupakan anak dari pasangan ayah dari WNI dan Ibu Belanda.

Oliver seperti dilansir Arena, bukan hanya sekedar pesepakbola berdarah Indonesia dengan kemampuan biasa. Ia merupakan remaja dengan bakat yang patut diperhitungkan. Buktinya pesepakbola yang sangat menyukai masakan Indonesia ini dipanggil bergabung dengan Timnas Belanda U-17.

Bahkan Oliver adalah bagian penting Timnas Belanda U-17 yang memenangi sebuah turnamen di Meksiko. Dalam sebuah jejaring sosial, Oliver menyatakan bahwa dirinya siap membela negara Ayahnya, Indonesia apabila memang pihak asosiasi sepakbola Indonesia (PSSI) menginginkannya.

Oliver berharap PSSI menulis surat resmi kepada dirinya dan mengurus semua hal-hal terkait dengan administrasi.

Walaupun Oliver pernah memperkuat Timnas Belanda U-16 dan U-17 namun dirinya masih bisa memperkuat Timnas Indonesia seperti regulasi yang disyaratkan FIFA terkait pemain naturalisasi. Yakni selama Oliver belum pernah memperkuat Timnas Belanda senior, dirinya masih bisa menggunakan kostum Merah Putih.

Sebagai contoh bintang AC Milan, Kevin-Prince Boateng, Kevin adalah pemain kelahiran Jerman dengan Ibu seorang Jerman namun berayahkan seorang Ghana pernah memperkuat timnas Jerman U-15 sampai U-21 namun dirinya akhirnya bisa memperkuat Ghana pada Piala Dunia yang lalu karena belum sekalipun dipanggil timnas senior Jerman.

Terkait dengan Oliver Rivai, sekarang tinggal niat PSSI melalui Badan Tim Nasional guna mencoba talenta Oliver. Jangan sampai akhirnya kecolongan seperti yang terjadi dengan Radja Nainggolan yang akhirnya tidak bisa membela Garuda karena terlebih dahulu dipanggil Timnas Belgia.

Pemain Bola dunia dukung Timnas

Posted by Unknown
Friday, 17 December 2010

 Menjelang kick off Filipina kontra Indonesia di Gelora Bung Karno Jakarta muncul dukungan semangat dari dua pemain Liga Premier Inggris melalui pemain Liverpool, Ryan Babel dan bek Manchester United, Rio Ferdinand melalui akun Twitter mereka.
Bukan hanya kepada timnas Garuda saja dukungan yang diberikan Babel, melainkan juga kepada bintang tim nasional Indonesia yang sempat merumput di Belanda, Irfan Bachdim.
"Good Luck to Indonesia and Good luck to @IrfanBachdim10 !!!," bunyi dukungan striker asal Belanda itu dalam akun twitternya, @RyanBabel.
Selain Babel, dukungan juga datang dari pemain Liga Premier Inggris lainnya, Rio Ferdinand. Bek Manchester United ini sempat mengungkapkan dukungan kepada Indonesia untuk leg ke dua yang akan berlangsung 19 Desember nanti. "All the best to Indonesia 2day in their semifinal.the Indonesian tweeps are all over my timeline about this game!," ujar Ferdinand dalam akun Twitternya, @rioferdy5.
Setidaknya dukungan dua pemain Liga Premier Inggris itu sangat berarti bagi Indonesia, sampai berita ini diturunkan Garuda mampu unggul 1-0 melalui gol Cristian

Profil Singkat Pemain Filiphina

Posted by Unknown
Thursday, 16 December 2010
Soccer Indonesia - Tim nasional (timnas) Filipina menjadi kuda hitam pada Piala AFF 2010. Tampil dengan status tim kualifikasi, pasukan Simon McMenemy berhasil menembus babak semifinal.
Perjalanan Filipina di babak penyisihan Grup B cukup mengagumkan. Setelah menahan imbang Singapura 1-1, negara yang dikenal lewat olahraga basket dan tinju itu mampu mengalahkan juara bertahan Vietnam 2-0.

Di laga terakhir, Filipina bermain imbang 0-0 dengan Myanmar. Dengan hasil ini, Filipina pun melorot ke posisi runner up Grup B dan akan  bertemu juara Grup A, Indonesia di babak semifinal, 16 & 19 Desember 2010.

Penampilan cemerlang Filipina tak lepas dari hadirnya 9 pemain naturalisasi. Mereka menjadi andalan McMenemy di setiap laga. Berikut adalah profil singkat kedelapan pemain tersebut.

1. Jason De Jong
Gelandang kelahiran 1990 ini merupakan pemain berdarah campuran Belanda-Filipina. De Jong sempat ditawari untuk memperkuat timnas U-19 Belanda, namun menolak dan pilih memperkuat timnas Filipina.

De Jong resmi memperkuat Filipina saat tampil pada kualifikasi Piala AFF 2008. Saat Filipina bertemu Timor Leste, pemain berusia 20 tahun itu tampil sebagai pemain pengganti. Sayangnya, Filipina gagal lolos ke babak utama.

Tak hanya terampil di lapangan hijau, De Jong juga memperkuat timnas futsal Filipina pada kejuaraan Futsal AFF 2009. De Jong mencetak tiga gol saat timnya membantai Timor Leste 10-0 dan kalah 3-4 dari Indonesia.

2. Robert James Dazo GierGier merupakan pemain kelahiran Ascot, Inggris, 6 Januari 1980. Pemain yang bermain untuk Ascot United itu kali pertama dipanggil untuk memperkuat timnas Filipina pada kualifikasi AFC Cup 2009 lalu.

Dalam debutnya, Gier memperkuat Filipina bertemu Bhutan, 14 April 2009. Di tahun yang sama, bek tersebut juga dipercaya tampil saat Filipina bertemu Maladewa dan Turkmenistan.

3. Ray Anthony JonssonBek kiri berusia 31 tahun itu merupakan pemain berdarah campuran Filipina-Islandia. Jonsson bahkan sempat memperkuat tim U-21 Islandia pada 2001, namun tak mendapat panggilan di timnas senior negara tersebut.

Jonsson pun tak mau menyia-nyiakan tawaran Federasi Sepakbola Filipina (PFF). Pemain yang berlaga bersama Völsungur itu setuju untuk memperkuat Filipina melewati kualifikasi Piala AFF 2010.

Debut di Timnas Filipina pemain Grindavik, klub Premier League Islandia ini terjadi saat menghadapi Macau pada 12 Oktober 2010. Dalam pertandingan itu, Jonsson sukses mengawal pertahanan Filipina tak kebobolan dan menang 5-0.

4. Manuel OttPemain ini berlaga di Bundesliga2 bersama Ingolstadt 04. Ott bergabung dengan timnas U-19 Fipilina pada 2009 dan selanjutnya dipanggil untuk masuk timnas senior pada 13 Januari 2010 dan tampil saat Filipina ditahan imbang Taiwan 0-0.

5. James Joseph Placer YonghusbandPemain berposisi sayap kanan ini kelahiran Ashford, Middlesex, Inggris, 4 September 1986. Karir sepakbolanya dimulai dari akademi Chelsea pada 1996 saat masih berusia 10 tahun.

Pada 2005 lalu, James dipanggil untuk memperkuat timnas. Pemain yang kini membela Farmborough ini menjadi andalan Filipina di Piala AFF 2010 bersama saudaranya Philip Younghusband.

6. Philip James Placer "Phil" YounghusbandSama dengan kakaknya, James, Philip juga mengawali karir sepakbolanya dari akademi Chelsea saat masih berusia 9 tahun. Pada 2008, Phil meninggalkan Chelsea dan pindah ke Filipina.

Philip telah memperkuat Filipina pada SEA Games 2005 lalu. Pada event tersebut, dia mencetak dua gol bagi Filipina saat dikalahkan Malaysia 2-4. Phil kembali menjadi andalan di Piala AFF 2010 dan telah mencetak satu gol saat timnya mengalahkan Vietnam 2-0.

7. Alexander Charles Luis BorromeoPemain berdarah campuran Amerika Serikat-Filipina ini tergolong serbabisa. Ia pun diberi kepercayaan untuk mengenakan ban kapten Filipina. Dengan tinggi 188 cm, Borromeo bisa tampil sebagai bek tengah, gelandang bertahan, bahkan striker.

Borromeo pertama kali membela timnas Filipina pada 2004 lalu. Dari 28 kali penampilannya, pemain berusia 27 tahun itu sudah mengoleksi 4 gol.

8. Neil EtheridgeEtheridge menjadi pemain yang memiliki karir paling mengilap di timnas Filipina. Pemain kelahiran London, 1990 itu tercatat sebagai kiper ketiga tim Premier League, Fulham.

Etheridge sempat menolak tawaran Filipina pada 2007 lalu. Alasannya, dia tidak tahu banyak mengenai sepakbola di negara ibunya itu. Etheridge akhirnya luluh saat Federasi Sepakbola Filipina merayunya lagi setahun kemudian.

Etheridge menjadi tembok yang kokoh di lini belakang Filipina pada Piala AFF 2010. Dari 3 laga, kiper dengan tinggi badan 191 cm itu baru kebobolan satu gol saat timnya ditahan imbang Singapura 1-1.

Etheridge bukanlah kiper sembarangan. Dia sempat memperkuat timnas U-16 Inggris pada 2005. Di Fulham, Etheridge sempat menjadi kiper utama saat kiper utama Mark Schwarzer dan kiper kedua David Stockdale menderita cedera. 9. Christopher Robert Barbon "Chris" Greatwich
Pemain berdarah Inggris-Filipina ini merupakan andalan lini depan Filipina di Piala AFF 2010. Dua gol telah lahir dari kaki pemain kelahiran 30 September 1983, yakni saat Filipina bertemu Singapura dan Vietnam.

Greatwich mengawali karir sepakbolanya dari tim Brighton and Hove Albion. Saat ini, pria berusia 37 tahun itu telah menjadi pelatih di tim U-20 Morris County Colonials di New Jersey, Amerika Serikat.

Greatwich pertama kali memperkuat timnas Filipina pada 2004 lalu. Hingga saat ini, pemain berpostur 178 cm itu sudah mengoleksi 5 gol dari 24 kali tampil membela Filipina. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini telah memperkuat timnas Filipina sejak 2004 lalu.
• di cuplik dari VIVAnews

Data Profil Okto Maniani

Posted by Unknown
Sunday, 12 December 2010

 
Full Name : Oktovianus Maniani
Date of birth : October 10, 1990 (1990-10-10) (age 20)
Place of birth : Jayapura, Indonesia
Height : 1.62 m (5 ft 4 in)
Occupation : Football Player
Playing position : Winger, Wide Midfielder, Wings Forward
Skill : Speed and right target from the kick away.
Oktovianus Maniani Club information :
Current club : Sriwijaya FC
Number : 28
Youth career
2007–08 Indonesia PON Papua
Senior career
2008–09 PSMS Medan
2010 Persitara
2010– Sriwijaya FC

Pemain yang sangat Emosional ini disamakan seperti Garet Bil ( Tottenham ) karena Okto bermain sangat ambisius sangat semangat serta tiadk malas malasan saat tidak mendapat bola Okto langsung berlari menghadapi Bola dan menjemput bola pemain ini adalah calon pemain terbaik Nasional kelak disuatu saat.

- Copyright © 2013 SCI48's Base - AKB48 Website Fans - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -